EMPAT LEVEL TINGKATAN ILMU
Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh. Dalam perjalanan manusia menuju Allah selalu ada tingkatan tingkatan ilmu yang dilalui. Seperti halnya kita ingin naik ke lantai 5 di suatu gedung tentu harus melewati lantai satu, baru lantai 2, 3, 4, baru bisa sampai dilantai 5. Tidak bisa langsung melompat ke lantai 2 apalagi langsung ke lantai 5. Itu perumpamaan nya. Syari'at toriqoh hakekat dan makrifat adalah tingkatan ilmu, bukan pembagian agama. INGAT! Syari'at toriqoh hakekat dan makrifat adalah tingkatan ilmu, bukan pembagian agama.
Begitu juga dalam spiritualitas seseorang manakala ingin wushul / sampai pada Allah, maka ada tahap tingkatan yang perlu di lalui. Yaitu tingkat pertama adalah syari'at, lalu tingkat ke 2 adalah thoriqoh, kemudian tingkat ke 3 adalah hakekat (HAQIQOT), dan tingkat ke empat adalah makrifat, baru tingkat ke 5 adalah wushul yaitu makrifatullah. Dalam tasawuf, level wushul adalah pencapaian tertinggi, mereka adalah para waliyullah. Karena sudah sampai pada Allah maka apa yang menjadi kehendak hati langsung di KUN oleh Allah. Sehingga segala keajaiban bisa terjadi dari seorang wali dan itulah yang disebut karomah.
Dalam tingkatan masing-masing ilmu, antara syari'at tak bisa memahami thoriqoh, thoriqoh belum bisa memahami hakekat, dan hakekat belum bisa memahami makrifat, namun makrifat bisa memahami syari'at toriqoh dan hakekat. Seperti dituturkan dalam surat Al Kahfi bahwa nabi Musa belajar kepada nabi Khidir. Kala itu nabi Musa masih tahap tingkatan syari'at dan nabi Khidir adalah tingkatan hakekat. maka dalam perjalanan nabi Musa belajar kepada nabi Khidir, nabi Musa mengalami banyak kebingungan dengan tingkah laku nabi Khidir yang diluar koridor syari'at (menurut nabi Musa). Seperti ketika nabi Khidir melubangi kapal dan membunuh anak kecil, dalam ilmu syariat ini memang dosa dan pelanggaran. Namun dalam pandangan HAKEKAT nabi Khidir berbeda, karena nabi Khidir melubangi kapal agar kapal tersebut tidak dirampas oleh perompak dan nabi Khidir membunuh anak kecil saat itu karena dalam pandangan HAKEKAT nya nabi Khidir nanti si anak tadi kelak menjadi ahli maksiat. Ini memberikan pelajaran pada kita bahwa kita tak perlu mengomentari sesuatu yang diluar ilmu kita. Kita ilmunya masih tingkat apa? Maka jangan mengomentari orang yang level ilmunya lebih tinggi. Kita yang masih berada pada tingkat SYARI'AT tak akan faham dengan tingkah laku seorang wali majdzub yang tingkatannya sudah MAKRIFAT.
Untuk kita yang masih pada tingkat syari'at, maka bila ingin naik ke tahap hakekat harus melewati tahap toriqoh dahulu. Tidak bisa langsung melompat ke level hakekat apalagi makrifat. Maka dari itu muncullah banyak aliran toriqoh yang bisa menjadi fasilitator bagi kita untuk menuju level hakekat kemudian makrifat. Aliran toriqoh ada yang muktabaroh (syah sesuai syariat Islam) dan ada yang ghoiru muktabaroh (sesat). Yang muktabaroh dan terkenal ada qodiriyah, Syadziliyah, tijaniyah,etc. Untuk aliran toriqoh cari saja yang terkenal supaya mudah mendapatkan Mursyid pembimbing. Sekian dulu dari saya Wan Fuad, salam sejahtera.
By Wan Fuad
YouTube; Wan Fuad Official
Wa/hp; +628985412739
Email awiewings9@gmail.com