ALLAH, NUR MUHAMMAD
DAN JIWA
Makrifat kun fayakun banyak digunakan para wali untuk kekeramatan mereka untuk menyebarkan islam. saridin berkata ada ikan disetiap air kelapa dan ada betul saat kelapa dipecah dalamnya ada ikannya. saat sunan muria berkata "kalian seperti pohon jati" semua orang jadi pohon jati saat peristiwa masin. syeh arsyad berkata dalam air kelapa ada ikan dan saat dipecah kelapanya isinya ada ikan (mirip saridin). saat sunan kali jaga berkata hanya allah yang kaya, beliau mencangkul Tanah menjadi emas sebongkah saat mengislamkan sunan tembayat. saat sunan drajat berkata semua karung isinya pasir ternyata berkarung-karung beras langsung menjadi pasir saat berdakwah kepada orang kaya yang pelit. dan masih banyak kejadian para wali dalam keramatnya, apa yang mereka kehendaki spontan terjadi karena kehendaknya tersambung dengan kehendak allah. sama seperti ketika nabi musa melempar tongkatnya lalu tongkat berubah menjadi ular, itu karena kehendak nabi musa tersambung dengan kehendak allah, maka yang terjadi terjadilah.
Ketika ada yang bertanya bagaimana caranya merubah air laut menjadi tawar dan merubahnya lagi menjadi asin maka jawabannya adalah anda harus mengerti dan menguasai makrifat kun fayakun dan terlebih dulu anda harus memahami makrifat nur Muhammad. fahamilah kalimat "BIllahi KANA MA KANA BIllahi YAKUNU MA YAKUNU" bersama allah semuanya ada dan bersama allah semua yang akan ada menjadi ada, bersama allah semua yang mungkin terjadi pasti terjadi dan bersama allah semua yang mustahil terjadi pasti terjadi. bila kalimat tersebut menyatu dalam jiwa dan lebur dalam hati maka anda bias merubah asin menjadi manis atau hal kebalikan lainnya dan tiada yang mustahil bila allah berkehendak.
Penting diketahui bahwa ilmu makrifat harus memakai jiwa dalam memahami, tidak bisa secara harfiah. maka diperlukan guru yang mumpuni untuk menuntun dalam jiwa kemakrifatan bersama allah.
by wan fuad